Jauh di lubuk hati saya yang paling dalam, sesungguhnya saya
teringin bertanya mengenai kalimat tersebut.
Karena bagaimana pun juga, hal itu berkaitan erat dengan
perasaan saya saat ini, mungkin bukan masalah saya dan barangkali memang tidak
ada sangkut pautnya dengan saya,
Apalagi kalimat tersebut sama sekali tidak menyebut nama
saya, tetapi justru itulah yang membuat saya bimbang. Andai saja hati ini belum
terpaut dengan kebaikan dan perhatiannya selama ini ke saya,
Barangkali ungkapan tersebut sama sekali tidak berpengaruh
dalam kehidupan saya dan saya bisa pastikan hal
tersebut tidak akan pernah mengganggu kehidupan saya. Tentu itu hanya
berandai-andai, karena bagaimana pun juga, saya kudung kepincut dan jatuh hati
padanya.
Sudah hampir seminggu ini saya nelangsa, mengharapkan jawaban
sedangkan saya sama sekali tak berani bertanya.
Bukan saya tak peka, bukan saya tak peduli atau tak mau tahu,
hanya saja saya tidak ingin divonis sebagai gadis kepedean, ya kalau kalimat
itu memang menyinggung tentang saya, artinya saya memang punya hak untuk
bertanya, kalau sebaliknya, malulah saya.
Selama ini dia hanya bersikap layaknya seorang yang memang
perhatian kepada kekasihnya, bisa jadi karena memang hal tersebut itu tunjukkan
sebagai rasa sayang terhadap seorang wanita, bisa jadi pula karena hal tersebut
dianggapnya sudah biasa dan hanya sebuah sandiwara belaka. Memang tidak ada
kepastian akan status ini, saling mengucap rindu, saling memuji, tapi bahkan
hingga detik saya sendiri tak pernah yakin dan sama sekali tak bisa membedakan
apakah kalimat yang ia ucapkan itu memang ungkapan dari hati, atau hanya ingin
menghibur hati, entah itu hati saya atau pun hatinya.
Yang pasti saat ini saya sangat mengharapkan jawaban yang
membuat benak saya berkecamuk hingga kini, entah jawaban itu, ya, tidak atau
bisa jadi. Setidaknya saya tidak dibuat penasaran olehnya.
0 komentar:
Posting Komentar